BERKARAKTER & BERPRESTASI

Senin, 16 Mei 2011

Tim Paskibraka Bawa Bekal Masa Depan

Tim Paskibraka Bawa Bekal Masa Depan



Warta Kota - Pelajar yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara menorehkan kebanggaan dan peristiwa bersejarah tersendiri. Pasalnya, mereka berhadapan dengan Presiden RI dan menerima langsung bendera dari Presiden RI untuk dikibarkan. Bukan hanya upacara HUT Kemerdekaan, tapi Paskibraka selalu hadir di hari-hari penting nasional lainnya.

Akan tetapi, beberapa waktu lalu. Tim Paskibraka dari DKI Jakarta sempat terserempet masalah pelecehan seksual dan tindak kekerasan. Mantan-mantan anggota Paskibraka yang tergabung dalam Puma Paskibraka Indonesia (PPI) DKI Jakarta mencoba mengklarifikasi kasus tersebut di Eplcentrum Walk. Rabu (20/10).

"Kami baru sekarang memberi penjelasan, karena kami sangat menghargai pihak-pihak yang ingin memfasilitasi persoalan secara kekeluargaan." tutur anggota PPI DKI Jakarta Arif Parhusip.

Banyak orangtua yang marah sehingga dilakukan mediasi dan masih terus dicari kebenaran atau diselidiki kasus tersebut Ditambah lagi pemberitaan dari kasus tersebut yang dianggapnya sudah melenceng dari fakta-fakta yang ditemukannya. Untuk itu, PPI juga sudah memohon maaf kepada orangtua terkait munculnya kasus tersebut.

"Sudah saatnya kami komunikasikan dengan publik. Selanjutnya, kami mengikuti proses hukum dan mengedepankan nilai-nilai kesopanan," kata Arif yang juga bekerja sebagai sales manager di perusahaan makanan ternama.

Banyak manfaat

Arif menjelaskan menjadi anggota Paskibraka banyak manfaat yang bisa dipetik untuk bekal masa depan. Misalnya, dalam latihan kedisiplinan, kepemimpinan, kemandirian, kejujuran, dan sopan santun yang ditempa saat menjadi tim pengibar bendera. Dinas Olahraga Daerah (Disorda) DKI Jakarta dipercaya untuk melatih para pelajar di Paskibraka selama 3 bulan dilatih fisik dan mental.

"Hasil pelatihan ini terus terbawa ke dunia kerja dan sangat bermanfaat," ucapnya. Hingga saat ini sudah ribuan orang yang menjadi Purna Paskibraka Indonesia.

Anggota PPI lainnya. Alfi Puteri Bakrie, yang tahun 1989 Ikut mengibarkan bendera pusaka mengatakan orangtua saat ini berbeda dengan orangtua zaman dulu. Orangtua zaman dulu percaya anaknya bisa melalui berbagai rintangan dan tempaan tanpa harus selalu ikut campur dalam menyelesaikan masalah anaknya. Akan tetapi, di saat ini orangtua cenderung lebih khawatir dengan keadaan anaknya.

Begitu juga dengan orangtua yang anaknya terpilih menjadi Paskibraka juga ada kekhawatiran dengan pelatihan-pelatihan yang dilakukan anaknya. "Saat ini. orangtua terlalu ketat. Orantua ingin anaknya menjadi anggota Paskibra, tapi tidak ingin begini tidak ingin begitu," tutur Alfi yang pernah menjadi Ketua Paskibraka DKI Wilayah Jakarta Selatan.

Pembinaan generasi muda

Yossi Yuliandra yang mantan ketua PPI mengatakan Paskibra sebagai tempat pembinaan, bukan pembiasaan. Setelah selesai menunaikan tugas Paskibra dalam satu tahun, anggota Paskibra masuk dalam organisasi PPI. Para anggota PPI mengikuti berbagai kegiatan, salah satunya ikut membina dan melatih tim

Paskibra yang baru. Kegiatan lain yang dilakukan PPI DKI Jakarta. sepetti lomba formasi bendera, pekan budaya Indoensia. Operasi Semur Car Free Day. kompetisi menulis dan membaca cerita pendek, dan donor darah.

DI masa depan, PPI akan ikut memperbaiki Paskibra, seperti mengomunl-kasikan dan menyosialisasikan kegiatan dan pelatihan Paskibraka. sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Selain itu, masalah di Paskibraka itu juga harus segera diselesaikan, karena akan berakibat kepada perekrutan anggota Paskibraka pada Februari di tahun mendatang.

"Kalau masalah berlarut-larut siapa yang akan menjadi anggota Paskibra." tutur Arif, (tan)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes